Rabu, 22 Mei 2013

Lantai Kayu ? Kenapa Tidak


 


Hal-hal penting yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan lantai kayu pada hunian Anda.
Tren yang tengah berkembang dalam mendesain hunian yang nyaman saat ini cenderung merujuk pada konsep natural. Orang-orang semakin jenuh dengan konsep modern dan menginginkan sesuatu yang alami hadir dalam rumah mereka. Salah satu cara menghadirkan sentuhan alami di rumah yakni melalui penggunaan lantai kayu.
Ada berbagai macam jenis kayu yang biasanya digunakan sebagai lantai, mulai dari jenis kayu oak, mahoni, Brazilian cherry, hingga Canadian maple. Kayu-kayu yang digunakanpun ada yang terbuat dari kayu utuh, namun ada juga yang terbuat dari potongan-potongan kayu yang disusun secara acak maupun teratur pada lantai.


Kayu Atau Bambu?
Salah satu penyebab meningkatnya permintaan akan hunian dengan lantai kayu yakni karena masyarakat kini ingin mengurangi penggunaan karbon yang kurang aman bagi kesehatan. Selain kayu, menurut Mally Skok, interior desiner sekaligus pendiri Mally Skok Design, kini masyarakat juga melirik lantai yang terbuat dari bambu. Hal ini karena mereka semakin sadar bahwa menggunakan kayu yang berlebihan akan mengurangi luas hutan di dunia dan mereka khawatir hal ini akan mengakibatkan suatu saat hutan akan benar-benar menghilang.
Untuk itu, mereka cenderung memilih bambu karena pohon ini memang sengaja ditanam dan dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai salah satu bahan bangunan. Bambu terbukti kuat dan tidak membutuhkan waktu lama untuk tumbuh. Sehingga, bambu termasuk bahan bangunan yang cukup ramah lingkungan untuk dimanfaatkan.
Lantai Kayu Pada Outdoor Memanfaatkan Kayu Bekas Daur Ulang (by: Jose Maria Saez & Daniel Moreno Flores)
Kayu Daur Ulang
Selain menggunakan kayu-kayu baru, masyarakat juga mulai melirik kayu daur ulang untuk digunakan sebagai lantai. Untuk orang dengan kesadaran lingkungan yang tinggi, tentu menggunakan kayu daur ulang merupakan alternatif yang bijak karena kita bisa mewujudkan keinginan kita memiliki lantai kayu sekaligus turut menjaga kelestarian hutan. Namun, kecenderungannya kayu-kayu lama atau daur ulang ini harganya justru lebih mahal dari kayu baru.
Hal ini disebabkan karena kayu-kayu tersebut memiliki tampilan yang lebih natural dan ketahanannya pun lebih tinggi. Kayu-kayu tua terbukti lebih tahan terhadap perubahan dan lebih kuat dibandingkan kayu-kayu baru. Pohon zaman dulu memiliki patina yang kuat dan kayu yang dihasilkan dapat bertahan hingga jaman sekarang. Sedangkan pohon-pohon yanga ada saat ini banyak yang kekurangan nutrisi, sehingga tumbuh lebih lama dan kayu yang dihasilkanpun tak sekuat kayu dari pohon-pohon yang dulu.
Fakta yang ada saat ini, nutrisi di tanah kini telah berkurang drastis dan mengakibatkan pohon-pohon yang tumbuh sekarang tidak akan menghasilkan kualitas kayu sebaik pohon-pohon terdahulu.
Selain itu, kayu daur ulang memiliki lebar, panjang, dan ketebalan yang bervariasi. Hal ini membuat kayu tersebut terlihat lebih organik dan natural. Berbeda dengan kayu-kayu baru yang banyak ditemui saat ini, dimana ukuran, tebal, dan kelebaran kayu untuk lantai dibuat sama. Hal ini justru menimbulkan kesan dibuat-buat dan menghilangkan kesan asli dan natural pada lantai kayu ini. Untuk itu, beberapa perusahaan kini mensiasati fenomena ini dengan menciptakan kayu-kayu baru yang dibuat sengaja menyerupai kayu daur ulang dengan panjang, lebar, luas, dan ketebalannya bervariasi.
Gambar Teras Berlantai Kayu Solid dan Ruang Tamu (by: V.Oid Studio)
Kayu Oak
Kayu yang baik digunakan untuk lantai menurut Katie Rosenfeld, desainer interior Massachuset sekaligus pendiri Katie Rosenfeld Design adalah kayu oak yang memiliki sedikit noda atau bercak pada permukaan. Kayu oak juga memiliki kelebihan, yakni kayu ini dapat menyerap warna-warna dari lingkungan dengan indah dan menghasilkan tampilan kayu yang luar biasa. Dengan kayu tipe ini, Anda bisa lebih yakin dalam menentukan warna kayu yang pas untuk lantai rumah Anda.

Melaminasi Lantai Kayu, Perlukah?
Menurut Katie Rosenfeld, ia menyarankan untuk tidak menggunakan pelapis apapun pada lantai kayu. Melapisi lantai kayu dengan plastik atau materi pelindung lain bukanlah pilihan yang cerdas. Hal ini justru akan menghilangkan kesan dan konsep natural yang ingin diterapkan pada rumah. Namun, hal ini berbeda bila lantai kayu diterapkan pada area-area komersial seperti tempat gym, spa, atau salon. Pelapis lantai kayu mungkin diperlukan pada tempat-tempat tersebut untuk melindungi bahan dan menjaga keawetan kayu tersebut dari lalu lalang pengunjung.
Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan Untuk Lantai Kayu?
Seberapa besar dana yang harus Anda siapkan untuk membeli kayu-kayu bekas tersebut tidak dapat dengan mudah ditentukan. Ini karena ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga kayu bekas tersebut. Contohnya, bila kayu daur ulang yanga akan Anda gunakan berasal dari tempat atau rumah bersejarah, tentu Anda harus merogoh kocek cukup dalam. Namun bila kayu bekas atau daur ulang ini Anda dapat dari rumah biasa, harganya tentu akan jauh lebih murah.
Desain Interior Apartemen/Penthouse Yang Modern dan Homey (by: Joel Sanders)
Selain itu, untuk mengurangi ongkos yang Anda keluarkan, Anda mungkin bisa menerapkan penggunaan lantai kayu pada satu ruangan saja, bukan keseluruhan rumah. Penggunaan lantai kayu pada ruangan yang sering Anda diami seperti dapur, kamar tidur, atau ruang keluarga merupakan pilihan yang tepat. Selain itu, jangan lupa untuk tetap menggunakan lantai kayu yang tidak terlapisi. Lantai kayu yang sudah dilapisi akan membuat lantai terlihat licin dan mudah membuat orang terpeleset ketika berjalan di atasnya.

Source : architectaria.com

0 komentar:

Posting Komentar